Pemerintahan Trump berencana untuk menghancurkan 550 ton bantuan makanan darurat yang ditujukan bagi anak-anak di wilayah miskin dan dilanda perang.
Bantuan pangan yang merupakan bagian dari program USAID yang sekarang sudah tidak ada lagi akan dibakar pada hari Kamis, The Atlantic melaporkan , mengutip sumber yang mengetahui rencana pemerintah.
Makanan ini hadir dalam bentuk biskuit berenergi tinggi yang kaya akan nutrisi bermanfaat bagi anak-anak usia 5 tahun ke bawah. Biskuit tersebut saat ini disimpan di Dubai dan rencananya akan dikirim ke daerah-daerah yang dilanda perang dan bencana. Pengiriman makanan ini rencananya akan dikirim ke Afghanistan dan Pakistan .
Makanan yang siap dimusnahkan ini dapat memberi makan 1,5 juta anak selama seminggu penuh. Makanan ini juga dapat dengan mudah memberi makan seluruh populasi anak-anak yang saat ini kelaparan di Gaza, misalnya.
Menurut Hana Kiros dari The Atlantic , biskuit tersebut “merupakan tindakan sementara, yang sering digunakan dalam situasi di mana orang-orang kehilangan rumah mereka akibat bencana alam atau melarikan diri dari perang lebih cepat daripada kelompok-kelompok bantuan dapat mendirikan dapur untuk menerima mereka.”
Terdapat berbagai gudang milik AS lainnya di seluruh dunia yang saat ini menyimpan setidaknya 60.000 ton makanan . Namun, karena pembubaran USAID, tidak ada cara yang layak untuk mengirimkan makanan tersebut ke negara-negara tujuan.
Pemerintahan Trump mengumumkan niatnya untuk mengakhiri program USAID pada awal Januari, dengan Elon Musk dan rekan-rekannya di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang melakukan pemangkasan. Musk tanpa dasar mencemooh program yang telah berlangsung puluhan tahun itu sebagai “organisasi kriminal”.
Program ini resmi ditutup pada 1 Juli . Mantan pejabat USAID dan pakar kemanusiaan telah memperingatkan bahwa penghentian program ini akan menyebabkan 1 juta anak menghadapi kekurangan gizi tanpa pengobatan .
Berakhirnya USAID kemungkinan juga akan mengakibatkan sekitar 200.000 anak menjadi lumpuh karena program tersebut mendistribusikan vaksin polio. Sekitar 160.000 anak juga berpotensi meninggal karena malaria karena berakhirnya program tersebut.
Senator Tim Kaine (D-Virginia) mengecam pemerintahan Trump karena memilih untuk menghancurkan makanan daripada memberikannya kepada anak-anak yang kelaparan.
“Jika AS SUDAH membeli makanan khusus untuk mencegah anak-anak mati kelaparan, haruskah kita memberikan makanan itu kepada anak-anak yang sekarat atau membiarkannya rusak dan dimusnahkan?” tulis Kaine di Bluesky . “Ini pertanyaan sederhana, tetapi Pemerintahan Trump tidak bisa menjawabnya. Menjijikkan.”